GUNUNGKIDUL — Kwarcab Gunungkidul menyelenggarakan Syawalan 1445H pada hari Rabu tanggal 17 April 2024 di Sanggar Bakti Pramuka Kwarcab Gunungkidul. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB.
Dalam laporannya, Kak Irfan Ratnadi, S.Sos., M.A.P, Waakil Ketua Urusan Pembinaan Anggota Dewasa Kwarcab Gunungkidul menyampaikan bahwa syawalan sebagai tradisi dengan saling memaafkan. Kwarcab menghadirkan unsur Kwartir Daerah, Pimpinan Satuan Karya, Majelis Pembimbing Cabang, Ketua Kwartir Ranting, Andalan Cabang, serta badan kelengkapan dan organisasi pendukung. “Momentum ini juga sebagai sarana menguatkan sinergi antara Pramuka dengan semua unsur. Kita berharap Pramuka Gunungkidul selalu tiada henti ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana.” terang Kak Irfan.
Wakil Ketua Urusan Pembinaan Anggota Dewasa Kwarda DIY, Kak Suraji Widarta, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan Kwarcab Gunungkidul, mulai dari koordinasi Kwarcab dengan seluruh potensi sehingga KBL 2024 berjalan dengan lancar. Lebih lanjut, Kak Suraji menyampaikan, “Syawalan ini sebagai sarana untuk saling memaafkan baik secara pribadi maupun kelembagaan. Semoga kita bisa meningkatkan ibadah dan kualitas pengabdian kita sebagai anggota Gerakan Pramuka.”
Kegiatan yang digawangi oleh bidang Pembinaan Anggota Dewasa ini mengusung tema “Sucikan Hati, Bangun Sinergi, Pramuka Tanpa Henti.” Dalam kesempatan tersebut, ikrar syawalan dipandu oleh Kak Sunata, Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dan Hubungan Masyarakat. Penyampaian ikrar syawalan ditirukan oleh seluruh hadirin dan berlangsung khidmat.
Hikmah syawalan disampaikan oleh Andalan Cabang Urusan Pembinaan Anggota Dewasa Putra, Kak Sugiyono. Beliau mengingatkan kembali simbol kupat atau ngaku lepat yang berarti kesediaan untuk mengakui kesalahan dan saling bermaafan. Kak Sugiyono juga menyampaikan ajakan kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka untuk berbagi/sedekah, menahan amarah, mau mengampuni kesalahan/memberi maaf pada orang lain, dan selalu berbuat kebaikan. “Melalui Gerakan Pramuka, mari kita selalu berlatih dan belajar sepanjang hayat. Mari kita hindari petuah Jawa, dadia godhong moh nyuwek, dadia banyu moh nyawuk. Kita sebagai sesama manusia juga harus jamu kendi, yaitu jaga mulut, kendalikan diri.” Pungkas Kak Sugiyono.
Kegiatan syawalan ini diakhiri pukul 11.00 WIB dengan acara ramah tamah.
Pewarta: Kak Agericharisma
Editor: YAN